Tahukah Teman, 25 Januari Hari Gizi Nasional?



Para pembaca tahu tidak kalau hari ini, tanggal 25 Januari 2021 bertepatan dengan hari Gizi dan Makanan Nasional?



Sejarah Hari Gizi Nasional


Pentingnya Gizi sebagai pemenuhan kebutuhan akan nutrisi bagi tubuh menjadi sorotan oleh menteri kesehatan era Presiden Soekarno, yaitu Dr. Johannes Leimena yang merupakan seorang tokoh politik dan juga Pahlawan Nasional Indonesia. 


Atas keprihatannya pada tingkat Gizi dan makanan yang dikonsumsi oleh rakyat Indonesia saat itu, Ia lalu menunjuk Poorwo Soedarmo sebagai kepala lembaga Makanan Rakyat untuk meningkatkan asupan gizi nasional dan mengatasi permasalahan kurang gizi. Maka didirikanlah Sekolah Djuru Penerang Makanan atau SDPM, untuk membentuk kader-kader gizi dan bisa turun langsung ke masyarakat, guna meningkatkan Gizi dan makanan Rakyat Indonesia saat itu. SDPM dibentuk pada 25 Januari 1951 silam. Dari sinilah kemudian 25 Januari ditetapkan sebagai Hari Gizi dan Makanan Nasional. 



Remaja Sehat Bebas Anemia


Tema Hari Gizi Nasional tahun ini, adalah "Remaja Sehat, Bebas Anemia". Sebuah tema yang menarik, namun mengundang banyak tanya di kalangan orang awam tentunya, 


Apa hubungan Anemia dengan kehidupa Remaja saat ini?

Penulis mencoba bertanya kepada tenaga kesehatan yang cukup kompeten, dokter di Klinik DPD RI dan Brawijaya Hospital Duren Tiga, dr.Nadya Shinta Nandra MKKK. Ia belum bisa menjelaskan alasan mengapa tema, "Remaja Sehat, Bebas Anemia" diangkat dalam hari Gizi kali ini. 


Namun beliau menjelaskan bahwa ada keterkaitan antara gizi dengan anemia, dan sangat besar pengaruhnya.


"Hemat saya anak-anak remaja saat ini cenderung memilik gaya hidup yang serba instan, makan makanan yang instan, jarang makan makanan dengan gizi yang seimbang. Maka ketidak seimbangan itu terjadi sehingga mengakibatkan mereka kekurangan gizi. Elemen gizi yang ada, makro mineral mikro mineral itu tidak terpenuhi. Karena kekurangan nutrisi tersebut berdampak pada kekurangan sel darah merah sebagai penghasil darah merah dalam tubuh," katanya.


"Dari anemia itu bisa bertelur kemana-mana loh, bisa menimbulkan segala macam penyakit, salah satunya Anemia. Mungkin berdasarkan kondisi tersebut Anemia diangkat sebagai headline new di hari Gizi Nasional hari ini, karena masih banyak orang yang menyepelekan," tandasnya.


Menurutnya dalam keadaan normal, kadar hemoglobin wanita 15 dan laki laki 16.5, lebih dari itu atau kurang dari itu akan berdampak juga pada tubuh.  


Gejala dari anemia yang biasa ditimbulkan adalah 4L, letih, lesu, lemah, lunglai. Jika kondisi ini diabaikan akan menimbulkan penyakit Anemia kronis yang lebih berbahaya bagi tubuh yaitu penyakit kekurangan Sel darah merah, dimana sel darah putih akan merajalela memakan sel darah merah, ini yang disebut penyakit kanker darah atau dikenal Leukimia.


Pernyataan diatas juga didukung oleh penjelasan seorang tenaga ahli kesehatan dan Gizi RS Koja Tanjung Priok Jakarta Utara, Eneng Willa Widiyanti Amg, Nutrisionist. Ia mengatakan  usia remaja dengan aktifitasnya yang banyak, membuat mereka lebih memilih makan junk food dan kurang menyukai sayuran. 



Dari hasil penjelasan dua ahli tersebut, memang menjadi sangat logis tema, "Remaja Sehat, Bebas Anemia" dipilih menjadi fokus pemerintah khususnya departemen Kesehatan dan Gizi RI untuk menjadikannya isu yang mampu mengedukasi masyarakat dalam hal pemenuhan nutrisi bagi remaja.


Mulailah membiasakan diri kita hidup dengan pola makan yang sehat.


"You Are What You Eat!"


Kamu seusai dengan apa yang kamu makan. Jika ingin sehat bebas anemia, maka mari dari sekarang merubah mindset dengan membangun kebiasaan pola makan yang sehat.



Jakarta, 25 Januari 2021

Bunbun Wiet



(sumber tulisan: wawancara narasumber dan sumber lain dari suara.com)

Posting Komentar

0 Komentar