Silakan Beda Pendapat, Tapi Tolong Jangan Rasis Kawan!

 


“Mohon doanya, semoga kami disini aman. Massa sudah berkumpul. TNI-POLRI sudah standby di sepanjang jalan.”

Pesan seorang teman dari Sorong Tanah Papua, Selasa pagi 26 Januari 2021.

 

Saya punya beberapa teman di Tanah Papua. Ada yang tinggal di Sorong, Jayapura dan Timika. Ada yang berprofesi sebagai dokter yang kesehariannya penuh keseruan karena bertugas di pedalaman dengan segala keterbatasannya, ada juga yang bertugas sebagai tenaga pengajar. Mengajarkan anak-anak Papua agar berpendidikan dan mengejar ketertinggalan dari saudara-saudaranya di wilayah barat Indonesia.

 

Kemarin, teman dari Sorong Papua ini agak gusar karena ada eskalasi berkumpulnya massa. Warga masyarakat Papua yang tersinggung karena adanya ujaran kebencian kepada salah satu tokoh nasional asal Papua yang pernah duduk sebagai komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

 

Setiap kali terjadi hal-hal seperti ini di Pulau Jawa, maka teman-teman di Papua sedikit gusar, bahkan banyak! Seperti yang pernah terjadi di peristiwa sebelumnya, ada yang sampai harus mengungsi ke Makassar dan terpisah dengan keluarganya.

 

Sebetulnya bukan kali ini saja Natalius Pigai menerima perlakuan seperti itu. Peristiwa yang sering terulang, oleh pelaku dari pihak yang sama.



 

Natalius Pigai memang memilih di posisi yang berseberangan dengan penguasa. Tetapi yang ia lakukan masih dalam kerangka. Ia kritis, tetapi yang ia kritisi masih seputar kinerja pemerintahan. Terlalu keras? kalaupun tidak wajar, haruskah dibalas dengan menyerang fisik? Dimana ilmu pengetahuan?

 

Kita Indonesia
NKRI Harga Mati

 

Dua kalimat ini, janganlah hanya menjadi slogan yang mudah dan sering diucapkan, tetapi lemah dalam implementasi. Mari kita implementasikan betul. Beda pilihan politik, beda pandangan politik itu lazim, bahkan harus ada agar demokrasi kita sehat. Ada yang bekerja di dalam pemerintahan dan ada yang mengontrol di luar pemerintahan. Semuanya demi kebaikan negeri ini.



Berbeda itu biasa, tapi jangan rasis teman! Mari kita buat semuanya nyaman sehingga NKRI Harga Mati tak hanya slogan. Terus teman saya yang mengabdi menjadi guru dan dokter di Tanah Papua sana, bisa terus berbakti, menjaga keberlangsungan pendidikan dan pelayanan kesehatan. berkhidmat untuk rakyat Papua.

Selasa, 26 Januari 2021, teman saya kembali mengirimkan pesan,

“Alhamdulillah..Pasukan 2 kompi deng de pe barracuda su bajaga.. Aman terkendali.”

 

Terima kasih untuk legislator PKS yang sudah bersuara! Terima kasih untuk TNI-POLRI yang sudah menjaga

 

 

 

Relawan Literasi

Enjang Anwar Sanusi

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar