Seperti yang diketahui bersama, menjadi relawan harus siap setiap saat ketika dibutuhkan. Menyiapkan waktu, pikiran dan tenaga dan dituntut siap selama 24 jam. Relawan juga harus rela meninggalkan orang-orang terdekat dan pekerjaannya untuk menolong orang lain yang kemungkinan besar tidak dikenal.
Hal itulah yang membuat Fahruddin sadar harus menutup sementara usaha potong rambut yang menghidupi diri dan keluarganya, sejak 2011 lalu.
Fahruddin bersama relawan yang lain sibuk mengambil bantuan logistik yang dikumpulkan PKS dan mengirim dan memastikan bantuan itu sampai ke korban bencana banjir Jember.
Sepulang dari kegiatan kemanusiaannya itu, ia baru memahami, bahwa keyakinannya itu terbukti. Di luar dugaan, tiba-tiba saja DPD PKS Jember menyiapkan “pelanggan” potong rambut untuknya, pada Kamis (28/1/2021). Pelanggan dadakan itu sebenarnya relawan PKS Jember yang lainnya. Tarifnya, tidak ditentukan, seikhlasnya. Justru dengan itu ia mendapat jauh lebih banyak, dari biasanya.
Tak hanya itu, DPD PKS Jember juga memberi hibah sebuah sepeda motor untuknya. membantu kegiatan operasionalnya. Ia juga mengaku, tiba-tiba ada teman yang datang memberi produk cuma-cuma untuk dijual, dan dapat order potong rambut dari Anggota DPRD PKS. Darinya, ia diberi banyak kebutuhan pokok dan uang.
Kini ia menjadi sangat yakin, siapa yang ingin ditolong Allah, harus menolong orang lain. “Saya semangat sekali sekarang, jika ada yang mengajak saya berangkat ke Kalimantan, saya pasti berangkat,” katanya yakin.
Sumber: PKS Jatim
0 Komentar