Pesona Ukhuwah di "Kembara'


Kalau untuk kerasnya latihan fisik militer dan membangun jiwa korsa, itu sudah kudapat di Rindam I B/B.

Kalau untuk latihan lagu-lagu penggugah semangat itu sudah kudapatkan saat Penataran P4 dulu. 

Tapi ada yang belum kudapatkan di pelatihan dasar manapun kecuali di Kemah Bakti Nusantara (Kembara) PKS yaitu kesetaraan dan persaudaraan yang melebihi saudara kandung.

Kalau di militer ada perlombaan lintas alam sambil memanggul tandu ala Panglima Besar Sudirman, maka di Kembara PKS ada penugasan memanggul saudara sendiri yang paling tua atau sakit/cedera, terbayang saya kelompok yang tertatih-tatih memanggul seorang Al akh yang berbadan subur keliling Sibolangit, sambil menghafal sejumlah ayat Al Qur'an yang wajib disetorkan. 

Bisa jadi yang dipanggul sehari-harinya adalah pengurus ranting atau DPC atau malah kader biasa sementara yang memanggul itu Ketua DPW atau Ketua DPD. 

Di lain kesempatan bagaimana perasaan seorang al akh yang disuapi Ketua DPW ketika sarapan pagi dengan sepotong roti keras dan bubur kacang hijau campur jagung yang tak manis. La terkataken. Indahnya ukhuwah.

Indahnya jamaah ini. Rugi rasanya harus keluar dari jamaah ini hanya karena tak ingin lupa bahagia. 

It is not only about your friend behind but it is about itsar. Hanya iman yang bisa melakukannya.

Abu Mujahid

Sibolangit, 13 Januari 2019

Sumber :
https://m.facebook.com/dpw.pkssumut/photos/a.524869010878122/2254121467952859/?type=3&source=57&refid=52&__tn__=EH-R

Posting Komentar

0 Komentar