Rohingya, Kaum Yang Terluka


Oleh: Aise

Menasibkan diri memilih untuk tetap mempertahankan keyakinan dalam keimanan. Sebagaimana kaum Muhajirin yang melakukan perjalanan berhari-hari dari Mekkah ke Madinah untuk melindungi diri dan agama.

Meninggalkan rumah,  meninggalkan harta demi, dengan harapan akan ada sambutan tangan yang bisa membawa diri lebih baik untuk menjalani kehidupan.

Tekanan,  kejaran,  kekerasan mengiringi langkah perjalanan.

Ribuan umat di dunia ini geram,  bukan hanya muslim. Semua golongan,  semua suku,  semua kayakinan geram. Protes masal atas penindasan di Rakhine dilakukan. Segala bentuk cara untuk mengembalikan hak-hak muslim Rohingya di lakukan. Hubungan  diplomasi tak terelakan, kunjungan para pejabat negara hingga presiden pun di lakukan. Namun apa yang terjadi?

Mata perempuan itu,  tak sudi tersebut namanya.  Mata perempuan itu terbuka tapi tak melihat, telinga perempuan itu terpasang namun tak mendengar,  hatinya bekerja tapi membatu.
Semua organ tubuhnya berkerja tapi mati.

Tangisan,  darah,  rong-rongan kaum Rakhine yang terdengar sampai ke pelosok-pelosok negara luar itu tak terdengar oleh nya.

Untuk mu penerima nobel perdamaian dunia, saat hak mereka tak kau penuhi semua orang pun mengutuk mu,  semua orang mendoakan mu untuk segera binasa.

Aise

#belarohingya169

Posting Komentar

0 Komentar