[Nasehat Ramadhan] Bismillah



(Oleh: H. Irsyad Safar, Lc, M.Ed) 

بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan Nama Allah kita awali hari-hari kita bersama Ramadhan. Semoga menjadi hari-hari terbaik kita seumur hidup.

Dengan Bismillah kita memulai berbagai amal shaleh kita di bulan mulia ini. Sebab, Rasulullah saw menganjurkan kita untuk mengawali setiap kebaikan dengan bismillah. Sebelum makan, menjelang tidur, ketika memakai pakaian, hendak keluar rumah dan  kembali masuk ke rumah, saat akan menyembelih hewan qurban, ketika akan memulai thawaf di Ka'bah, dan lain-lain.

Dari ‘Umar bin [Abi] Salamah Radhiyallahu anhu, bahwasanya ia mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , dan di sisinya ada makanan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

سَمِّ اللهَ وَكُلْ بِيِمِيْنِكِ وَكُلْ مِمَّ يَليْكَ

Sebutlah nama Allah Ta’ala, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang ada di dekatmu. [Muttafaqun ‘alaih].

Pentingnya tasmiyah (membaca bismillah) ini semakin jelas dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi orang yang lupa membacanya. Disebutkan dalam satu hadits dari ‘Aisyah, ia berkata: Rasulullah bersabda, yang artinya: “Jika salah seorang dari kalian akan makan, hendaklah menyebut nama Allah Ta’ala. Apabila lupa menyebut nama Allah Ta’ala, hendaklah mengucapkan: ‘Bismillah awwalahu wa akhirahu’.” [HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan dishahîhkan oleh Syaikh al-Albâni].

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَإِذَا لَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ

Artinya: "Apabila salah seorang masuk ke rumahnya dan mengingat Allah (berdzikir) ketika masuknya dan ketika makan, maka setan berkata : “Tidak ada tempat istirahat dan makan malam untuk kalian”. Dan apabila ia masuk dan tidak mengingat Allah ketika masuk, maka setan berkata :”Kalian telah mendapatkan tempat istirahat dan makan malam". (HR. Muslim)

Maka, dengan bismillah akan dapat menyempurnakan keberkahan pada berbagai amal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللَّهِ (وفي رواية بِذِكْرِاللّه) فَهُوَ أَ قْطَع (وفي رواية فَهُوَ أبتر)

Artinya: "Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan bismillah (dalam riwayat lain : dengan mengingat Allah) maka amalan tersebut terputus (kurang) keberkahannya". (HR Ibnu Hibban, hadits hasan).

Mengawali Ramadhan ini dengan nama Allah adalah merupakan upaya serius kita untuk menghadirkan niat yang benar dan husnul bidayah. Sebab, "....setiap amalan itu tergantung dengan niat. Dan seseorang hanya akan memperoleh apa yang di niatkannya". (Dari HR Bukhari Muslim).

Awal yang baik dengan niat yang baik, akan menjadi modal yang kuat untuk meraih akhir yang baik (husnul khaatimah). Karena kemudian, setiap amalan akan tergantung dengan akhirnya.

Rasulullah saw bersabda:

 عن سهل بن سعد رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال:  إن العبد ليعمل عمل أهل النار وإنه من أهل الجنة، ويعمل عمل أهل الجنة وإنه من أهل النار. الأعمال بالخواتيم.

Artinya: diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba melakukan perbuatan penduduk neraka, tetapi dia penduduk sorga. Dan seseorang melakukan perbuatan penduduk sorga, tetapi dia penduduk neraka. Sesungguhnya amalan itu tergantung saat di akhirnya". (HR. Bukhari).

Memulai Ramadhan ini dengan Nama Allah, berarti mengawalinya dengan Nama Allah yang paling agung dan mulia. Yang bila Allah diminta dan diseru dengan nama tersebut, niscaya Dia akan mengabulkannya.

Suatu hari Rasulullah saw mendengar seorang lelaki berdoa kepada Allah dengan lafadz berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنِّى أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِى لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu karena aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Esa, yang menjadi tempat bergantung semua makhluk-Nya, tidak beranak dan tidak dilahirkan. Dan tidak ada seorangpun yang sepadan dengan-Nya".

Mendengar doa teraebut,  Beliau bersabda menyebutkan keutamaannya:

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِاسْمِهِ الأَعْظَمِ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى

Artinya: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh orang ini telah meminta kepada Allah dengan ismullah al-a’dzam (nama Allah yang paling agung), dimana, ketika seseorang berdoa dengan menyebut nama itu, maka doanya akan diijabahi. Daan apabila dia meminta kepada Allah dengan menyebut nama itu, maka dia akan diberi".

(HR. Ahmad 23654, Abu Daud 1495, Turmudzi 3812,  dan disahihkan Syuaib al-Arnauth).

Sesungguhnya, memulai ramadhan ini, dengan niat yang baik, menyebut Nama Allah yang paling agung, menyandarkan harapan pahala dariNya semata, merupakan sebuah modal untuk maksimalnya kita beribadah selama Ramadhan nanti.
Mari, Bismillah....

Wallahu A'laa wa A'lam.

Posting Komentar

0 Komentar