Rujak dan Prosesi Demokrasi



Tema silaturahmi ini berat. Ngompol alias ngomong politik. Tapi dikemas dengan santai. Politik ketemu rujak. 


Ya, siang itu ada pembentukan struktur DPC Rangkasbitung. Setelah musyawarah pelantikan pengurus DED, DPD, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Lebak ngebut membentuk pengurus tingkat cabang dan ranting. 


Perlu diketahui, Rangkasbitung merupakan dapil rebutan. Maklum, letaknya di pusat ibukota kabupaten. Terang saja, kalau tiba masanya pesta demokrasi, paling ramai partai politik berebut suara. 


Nah, harusnya agenda politik, termasuk pembentukan struktur kepartaian dipilih dan disusun dengan serius, kan? Malah bila perlu rebutan. 


Tapi nggak begitu dengan kader-kader partai yang baru berganti logo ini. Lho kok? Apa nggak serius memenangkan pesta demokrasi -pilkada maupun pemilu?


Ya serius, sih. Tapi serius kan nggak harus mengerutkan kening, ya. 


Kesantaian kelihatan dari hidangannya. Rujak. Ya, rujak. Kalau di sini sering disebut petis ini menjadi menu utama rapat kemarin. 


Terang saja menu ini membuat rapat jadi seru. Peserta rapat cenghar. Meroketnya harga cabai tak dipedulikan. Rujak mesti pedes. Makin pedes, makin lancar buat mikir. 


Alhamdulillah, kepengurusan sudah dibentuk. Tidak perlu gontok-gontokan, kudeta-kudetaan, atau suap menyuap beli suara. Suap ada, tapi saling menyuap rujak satu-dua pasangan suami istri. 


Tolak menolak? Tentu ada. Ibaratnya jadi 'tradisi' kader. Kalau diminta mengemban amanah, rasa mau menolak. Tapi kalau sudah diamanahkan, Insya Allah semangat mengemban amanah.


Adem ayem di rapat pembentukan itu insya Allah bukan santai pula dalam berjuang dalam dakwah ini. Ya, lewat PKS kader-kader DPC PKS Rangkasbitung siap memenangkan PKS di pemilu mendatang. Bahkan, target 10 kursi di legislatif tetap terkenang, terngiang, dan terpancang kuat dalam kader. Insyaallah menang. 


Padil. Kader PKS Lebak, Banten

Posting Komentar

0 Komentar