Oleh : Cahyadi Takariawan
Semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan, sebab tak ada
manusia sempurna. Namun izinkan saya menyampaikan pelajaran berharga dari
pribadi ustadz Hilmi Aminuddin, yang patut kita teladani. Sudah barang tentu,
saya tidak mampu menyebut semuanya.
1.
Wawasan yang Luas dan Komprehensif
Siapapun yang mendengar arahan atau mengobrol dengan beliau,
akan merasakan betapa luas wawasan beliau. Dengan sangat lancar beliau
bercerita tentang kondisi dalam negeri dan luar negeri.
Persoalan umat Islam di Indonesia maupun di berbagai negara,
selalu menjadi perhatian beliau. Tampak beliau selalu akses ke berbagai sumber
berita.
2.
Plafon Jiwa yang Luas
Pengalaman dakwah telah menempa beliau menjadi sosok yang
tegar. Saya mengistilahkan dengan ‘plafon jiwa’. Ada orang yang plafon jiwanya
sempit, sehingga mudah baper saat menghadapi masalah.
Beliau menghadapi berbagai persoalan dengan tenang, tidak
emosional, dan tidak menampakkan kegelisahan. Semua pemimpin pasti memiliki
titik kegelisahan, namun beliau tidak ingin menampakkannya kepada kader.
3.
Energik dan Optimistik
Sosok yang selalu energik dan optimistik, bahkan tatkala
tengah sakit. Pada saat masih memimpin partai, beliau selalu sibuk dengan berbagai
aktivitas. Belum lagi rumah yang selalu penuh dengan tamu. Energi beliau seakan
tak pernah habis.
Termasuk energi dalam membangun negeri ini, selalu tampak
dalam arahan dan garis perjuangan beliau. Sangat optimis menghadapi kondisi,
meskipun sering dihadapkan pada situasi sulit dan rumit.
4.
Memberi Arahan dan Solusi
Beliau sangat piawai dalam memberikan arahan. Saat masih
memimpin partai, beliau menyampaikan arahan kebijakan dengan jelas. Sebagai
pemimpin beliau bukan hanya menginstruksi, namun memberikan arahan, sekaligus
solusi.
Berbagai persoalan dihadapkan kepada beliau ---bahkan sampai
pada persoalan pribadi dan rumah tangga kader. Beliau selalu memberikan solusi.
Bukan hanya persoalan berbangsa dan bernegara, beliau berpikir dan berkontribusi
untuk membantu ummat muslim di negara lainnya.
5.
Mengayomi
Beliau adalah sosok pemimpin yang benar-benar menjadi bapak
bagi semua kader. Sifat beliau sangat mengayomi, membuat semua kader merasa
nyaman di bawah kepemimpinan beliau. Beliau menampatkan diri, tidak hanya
sebagai pemimpin, namun juga sebagai orangtua, sekaligus ustadz atau syaikh
yang didengar nasihatnya.
Pintu rumah yang selalu terbuka untuk para tamu, terlebih
kader, menampakkan sikap kepribadian sebagai orangtua yang ingin selalu mengayomi
anak-anaknya. Tidak peduli apakah kader itu senior atau yunior, beliau terbuka
menemui.
Seluruh kader dakwah merasa kehilangan saat mendengar kabar
kepulangan ustadz Hilmi Aminuddin hari ini, Selasa 30 Juni 2020 pukul 14,24 WIB
di Bandung. Betapa besar kecintaan dan penghormatan kader atas seluruh jasa dan
perjuangan beliau. Semoga beliau husnul khatimah.
Aamiin.
0 Komentar