Pernak-Pernik Rakorwil PKS Sumbar : Durian Merekat dan Memecah Kebuntuan (Kecuali untuk Satu Orang)


Di tengah padatnya jadwal & keseriusan pelaksanaan Rakorwil PKS Sumbar 2019, akhirnya mencair bersama tumpukan durian dari Pesisir Selatan dan beberapa  batang lamang asal Kota Padang.

Pelaksanaan Rakorwil DPW PKS Sumbar meski terkesan serius untuk mengevaluasi dan merancang langkah ke depan, biasa juga diwarnai kelakar dari para peserta terutama dari daerah yang biasa menjadi pemecah kebuntuan, sebut saja Buya Nasrullah dari Padang Panjang, Ustadz Erwan dari PASBAR, Johan Sijunjung serta sederet peserta lain yang tak mau ketinggalan untuk memecah ketegangan dalam pembahasan topik yang terkadang menguras energi dan pikiran.

Namun demikian suasana persaudaraan dan ukhuwah mendalam tetap paling mengedepan dalam setiap pembahasan meski berbeda cara pandang saat pembahasan agenda-agenda sidang sampai keputusan diambil alias ketuk palu, semua pun komitmen menerima dengan lapang dada untuk dilaksanakan.

Di tengah puncak pembahasan agenda hingga malam hari, di samping jadwal yang padat sejak pagi hari, juga rasa kantuk yang mulai menyelimuti peserta sidang, Ketua Panitia Rinaldi,SP sekitar pukul 20.30 melalui MC sudah mengumumkan agenda di luar sidang. Bahwa di atas jam 10 malam ada setumpuk durian dan beberapa batang lemang yang sudah menanti untuk dijamah (disumbangkan oleh beberapa peserta sidang). Alhasil suasana kantuk pun terusir dan memecah kebuntuan malam, dengan hiruk pikuk peserta yang mendapat kabar tersebut.

Beberapa pelajaran dari agenda di luar sidang (menyantap durian) tersebut adalah:
  • Mencairkan suasana yang tadi nya formal dan serius menjadi lebih cair dan santai
  • "Brainstorming" Memunculkan ide-ide dan pemikiran baru yang fresh, yang mungkin agak sulit keluar di saat pembahasan dan suasana yang serius. Untuk bahan esok hari.
  • Lebih merekat ukhuwah dengan pembicaraan yang santai seputar keluarga dan aktifitas keseharian karena jarang bertemu.
Ditambah sederetan pelajaran lainnya.

Menariknya lagi, di lokasi ini ada aturan yang harus dipatuhi saat menyantap durian. Hanya dibolehkan di atas jam 10 malam dan pagi harinya diharuskan tak boleh meninggalkan jejak. Karna salah seorang di antara peserta ada yang sangat anti dengan durian. Anti hanya duriannya ya! Namun beliau perekat sejati. Barang kali ada yang sudah paham dan tak perlu menduga duga. Heeee.

Posting Komentar

0 Komentar