Kader PKS Pegadungan itu Gila

                                                                     
Oleh: Joy Baelah

Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mengenal istilah tanggal merah atau hari libur. Dari 365 hari dalam setahun, mereka hanya libur sehari, tepatnya setiap 1 Syawal pada hari Raya Idul Fitri. Pola pikir semacam ini melekat pada kader partai bernomor delapan ini hampir di seluruh level.

Kebanyakan orang, kalau hari libur, mereka akan gunakan waktu tersebut untuk berkumpul dengan keluarga atau pergi ke tempat hiburan untuk bersenang-senang. Namun, hal ini bertolak belakang dengan yang dilakukan para kader PKS.

Bagi mereka, tanggal merah bukan berarti libur dari aktifitas, tapi malah sibuk dengan kegiatan sosial. Dalam guyonan yang sering keluar dari obrolan mereka, seandainya kita boleh protes sebetulnya waktu 24 jam dalam sehari itu belum cukup untuk kegiatan kita. Karena banyak sekali agenda yang belum bisa diwujudkan karena keterbatasan waktu.

Secara geografis, kelurahan Pegadungan, kecamatan Kalideres, Jakarta Barat sendiri didominasi oleh penghuni komplek perumahan. Kenyataan ini, bukan berarti tidak ada peluang bagi kader PKS untuk tidak bergerak. Mereka tetap mengkampanyekan program dan memperkenalkan Calon Anggota Dewan (CAD) serta nomor partai di Pileg 2019.


Dengan keterbatasan dan perbekalan yang seadanya, belasan kader dan simpatisan PKS ini melakukan kampanye di kawasan RW 17, tepatnya di RT 01 dan 02 Ahad (6/1/2019) pagi tadi. Mereka melakukan kunjungan dan silaturahmi, menyapa warga dari pintu ke pintu sembari membagikan kalender baru.

Dari sekian kader yang berpartisipasi, ada yang menarik perhatian warga. Sebut saja Rahman. Bapak muda yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang pangkas rambut ini mengenakan atribut menarik di tubuhnya. Pakaian yang terbuat mirip spanduk, mirip tokoh kartun sohibnya Batman, yaitu Robin.


Rahman ibarat Robin dengan alat bertarung lengkap, memakai jubah juga helm. Gada di tangan kiri, sedang tangan kanan menghunus pedang. Alat tarung di kedua tangannya adalah banner mini bertuliskan isi program Kampanye PKS di Pileg 2019.

Seperti mau menangkis serangan musuh, kegilaan Rahman menarik perhatian warga gang Langgar Pegadungan.

"Sebetulnya saya gak mau berpakaian seperti ini, kaya orang gila saja. Anak istri bisa ngomel-ngomel nih, seandainya tahu. Tapi biarlah orang mau ngomong apa, asal PKS menang saya rela melakukannya," ujar Rahman spontan.

Ia rela, asal partai berlogo bulan sabit kembar ini menang dan istiqomah memperjuangkan program yang berpihak pada kepentingan rakyat.

"Selama PKS istiqomah memberi manfaat pada orang banyak, saya seneng banget. Seperti program SIM berlaku seumur hidup dan pajak sepeda motor gratis, ini kece banget lumayan bisa hemat ratusan ribu dalam setahun, " ucap pria kelahiran Tasikmalaya ini.


Tidak hanya sebatas kumpul-kumpul, para kader dan simpatisan ini menyampaikan informasi dan memperkenalkan PKS. Selain itu, para kader PKS Pegadungan ini juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, seperti cek tekanan dan gula darah. 

Kegiatan semacam ini yang  familar disebut direct selling bukan yang kali pertama dilakukan kader. Tapi sudah kadung dilakukan semenjak Pilgub DKI Jakarta saat eranya Adang-Dani.

Tanggapan warga pun beragam. Ada yang antusias, karena mereka ikut mendapat manfaat layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini. Ada pula yang merasa tidak nyaman. Namun, hal ini bisa dimaklumi, sebab sekarang kita berada pada tahun politik.       

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pengurus Ranting (DPRa) PKS Pegadungan Obing Shobirin. Berlangsung dari jam 08.30 hingga 11.30, kampanye ini berlangsung lancar. Kader PKS memang gila.

Posting Komentar

0 Komentar