Keteladanan


Suatu siang, saat saya sedang sibuk dalam persiapan mukhayyam KEMBARA SENANDUNG KEMENANGAN yang hanya punya waktu 1 bulan persiapan, tiba-tiba saya ditelepon oleh Ketua MPW PKS Sumut, Ustadz Salman Alfarisi, Lc, MA.

Ustadz : "Assalamualaikum, akh Wasis..."

Wasis : "Wa'alaikumussalam, ya ustadz?"

Ustadz : "Antum kan salah satu PJ mukhayyam nanti, ada ga tugas ana di mukhayyam?"

Spontan saya jawab : "Banyak ustadz.."

Ustadz : "Nah, ya sudah kalau gitu antum rincikan apa saja tugas ana. Insya Allah ana siap"

Wasis : "Siap, insya Allah ustadz. Nanti akh Zulfikar yang akan sampaikan ke antum"

Percakapan di telepon pun diakhiri dengan rasa buncah bahagia dan optimisme yang besar. Bagi saya, baru kali ini ketua MPW PKS Sumut menelepon saya untuk menanyakan apa tugas beliau sebagai seorang jundi.

Beliau pun hadir dalam agenda mukhayyam KEMBARA SENANDUNG KEMENANGAN kemarin. Sebagai seorang muwwajih (pemberi taujih) sekaligus sebagai seorang kader yang ikut menjadi peserta mukhayyam. Tanpa ada perbedaan dengan kader lainnya.


Lain waktu, akh Zulfikar sebagai tim acara menghubungi Ustadz DR. Hariyanto, Lc. MA. Ketua DPW PKS SUMUT.

Zulfikar : "Assalamualaikum ustadz..."

Ustadz : "Wa'alaikumsalam, ya akh.."

Zulfikar : "Afwan ustadz, mau menyampaikan tugas antum di mukhayyam nanti. Ustadz nanti jadi inspektur apel siaga ya."

Ustadz : "Khair, insya Allah. Lalu ana bagaimana nanti akh Zul?" (bertanya apa peran lainnya di mukhayyam)

Zulfikar : "Ustadz jadi peserta ya"

Ustadz : "Siap, insya Allah"

Ketua DPW pun hadir dalam acara tersebut sebagai salah satu muwwajih sekaligus sebagai peserta yang mengikuti seluruh rangkaian acara dari awal hingga akhir.

Subhanallah... Allahuakbar... Walillahilhamd...

KEMBARA SENANDUNG KEMENANGAN kemarin sungguh menyisakan banyak pelajaran berharga bagi saya pribadi. Ya, pelajaran dari para guru kami. Tentang bagaimana ia bersikap sebagai pemimpin di tingkat wilayah, sekaligus sebagai jundi/prajurit dakwah yang siap ditugaskan untuk menjadi apapun.

Saya menyaksikan sendiri mereka mengikuti acara tersebut dengan penuh khidmat. Mereka berangkat dari kantor DPW PKS SUMUT menuju lokasi perkemahan, naik mobil bus carteran tanpa AC bareng dengan peserta lainnya.


Mereka memakan makanan yang kami sediakan bagi para peserta tanpa ada perbedaan. Ada kalanya makan dengan cara saling suap bersama kawan sebelahnya. Ada saatnya makan bersama 10 orang dengan 1 talam saja. Lauk pauknya pun dengan menu apa adanya, menu mukhayyam.

Mereka pun turut berlari saat mendengar panggilan untuk berkumpul oleh panitia. Lantas berbaris rapi dan diberi hukuman jika ada kesalahan. Tidur di lapangan terbuka dengan suhu udara yang amat dingin.

Semua diikuti dengan penuh kepatuhan pada tata tertib yang telah ditetapkan. Dengan wajah ceria dan penuh semangat. Tentu hal tersebut menjadi penyemangat tersendiri bagi setiap kader baik peserta maupun panitia yang ikut terlibat di dalamnya.

Aahh.. andaikata saya tidak dapat amanah sebagai salah satu penanggung jawab mukhayyam kemarin. Ingin sekali rasanya bergabung bersama antum (para guru kami) menikmati setiap detik kebersamaan mengikuti agenda mukhayyam itu.

Dengan penuh semangat, kegembiraan, dan keteladanan.

Ustadz, tetap bimbing kami dengan keteladanan yang antum ajarkan kepada kami, hingga kini kami paham apa arti berjama'ah yang sesungguhnya itu.

Barakallah....
_____________________________________________

Fyi : Dalam acara tersebut bukan hanya ketua MPW dan DPW saja yang jadi peserta, melainkan hampir semua jajaran pengurus DPTW, dan beberapa ustadzasatidz lainnya yang mengikuti agenda tersebut. Bersama dengan seluruh peserta mengikuti setiap agenda khas mukhayyam tanpa ada perbedaan satu sama lain.

Semua dijalani penuh semangat, haru bahagia, ceria, serta optimisme yang besar.

Jazakumullah 
_____________________________________________
Wasis Wiseso Pamungkas
Panitia KEMBARA SENANDUNG KEMENANGAN

Sumber :
https://www.facebook.com/dpw.pkssumut/posts/2252713878093618?__tn__=K-R

Posting Komentar

0 Komentar