Belajar Merawat Tradisi Ala Papin Budin


Papin Budin (80 ), itulah nama yang paling diingat orang akan sosok yang bersahaja ini. Ditemani istri tercinta Papin Hude (76) ia mengarungi dunia. Tinggal di Dusun Kuang Amo Desa Sempe Kec. Moyo Hulu Sumbawa.

Beberapa hari lalu adalah event Nganyang (Berburu) Rame di Ai Beling, Hutan Gunung Galesa Sumbawa. Papin Budin tidak mau ketinggalan mengikuti event yang merupakan lakon biasa bagi Tau Samawa. Berburu sebagai tradisi  lelaki juga ajang bersilaturrahim sesama penduduk kampung.

Lelaki  kepala delapan ini, bersyukur diberikan umur panjang, dan fisik yang masih kuat. Semakin kuat mengarungi dan merecap hidup dengan berbagai warnanya, karena begitu setia cinta pertamanya menemaninya hingga kini “dalam suka dan duka” Seloroh Kakek yang memilih tinggal jauh dari anak-anaknya.

 Meskipun nampak semangat nan kuat. Ia adalah seorang ayah. Dan sosok ayah pasti  punya cara mencintai anaknya. Meskin anaknya tak lagi menitip iba pada mereka. Iya itulah yang terjadi. Beberapa waktu, Papin Budin digugat oleh anaknya sendiri, yang baru pulang mengais rezeki menjadi TKI. Anaknya ingin merebut rumah yang ditinggalinya.

“Anak saya ingin merebut rumah kami!” Ujarnya bercerita dengan napas yang masih tersengal, usai Nganyang di gelar.

Adalah Johan Rosihan, ST. Salah satu anggota legislatif DPR Provinsi NTB Dapil Sumbawa dan Sumbawa barat, Yang mengetahui masalah yang dihadapi Papin Budin, membantu mengadvokasi perihal gugatan anaknya. Yang akhirnya dimenangkan oleh Papin Budin. Meskipun berat, namun ia merelakan anaknya. Papin Budin tidak dendam, ia tetap berharap suatu saat anaknya dapat menyadari semuanya.

Ditemui usai Nganyang digelar. Lelaki yang tetap dibalut semangat ini, nampak sederhana menggunakan kaos putih sederhana. 

“Ini baju kesukaan saya, pemberian orang Dua pemilu silam!”


Tetap semangat Papin, padamu kami belajar semangat dan tentang merawat tradisi kasih sayang.

(Alsa)

Posting Komentar

1 Komentar