10 Tahun Menjual Nasi Kuning, Lelaki Santun Ini Maju Jadi Caleg


Munawar (36 tahun), lelaki berdarah Makassar  yang setiap harinya bekerja sebagai penjual nasi kuning di BTP ini, baru saja menyelesaikan seluruh pekerjaan memasak nasi kuningnya. Gerobak yang biasa dipakai sebagai etalase jualan di depan warungnya sudah terisi dengan nasi kuning beserta aneka lauknya.

Setiap pagi, saat semua telah siap, karyawannya yang membantu untuk melayani pembeli datang untuk menggantikannya. Munawar akan melanjutkan rutinitas hariannya yang lain, yakni mengantar anaknya ke sekolah.

Sudah 10 tahun dia menekuni hidup sebagai penjual nasi kuning. Selain berjualan pagi, dia juga menyediakan nasi kuning malam, di tempat yang sama. Di BTP, pelanggannya  banyak yang datang untuk menikmati nasi kuning malam yang disajikannya.

Ditanya tentang alasannya untuk maju sebagai caleg, lelaki beranak tujuh ini mengaku jika awalnya hanya faktor menjaga amanah  saja.

“Sebagai kader PKS, saat diminta untuk maju, itu amanah buat saya,” ungkapnya.

Ditanya tentang kesibukannya setelah menjadi caleg, dia mengaku harus lebih disiplin lagi mengatur waktu karena harus punya waktu untuk soisalisasi juga. Sebagai penjual nasi kuning, setiap pagi sepulang mengantar anak ke sekolah, dia harus ke pasar untuk belanja keperluan warungnya. 

Bangun sebelum subuh untuk memasak nasi kuning dan lauknya. Semua dia kerjakan sendiri. Untuk menjaga warung, dia hanya butuh satu karyawan, itu pun bukan agar dia bisa  beristirahat tetapi agar pekerjaan lain seperti mengantar anak ke sekolah dan ke pasar bisa terselesaikan olehnya.

“Jika lolos jadi anggota legislatif  pun, warung nasi kuning ini insyaallah akan tetap jalan,” ungkap Caleg nomor urut 10 di Dapil Tamalanrea Biringkanaya dari PKS ini.

Ambo' Mahfudz
Reli SulSel

Posting Komentar

0 Komentar