Tahlilan, PKS dan Tuduhan Intoleran


Ibnusy Haq - #PenulisJalanan

Seorang ayah muda bergegas setengah berlari mendekat saya yang sudah memegang kendali Vega. 

"Pak, mangke ndalu ajeng medal nopo mboten? (Pak, nanti malam mau keluar atau tidak?).

"Iya, mas saya mau keluar," jawab saya dengan bahasa jawa halus juga meski kurang sempurna.

Ternyata tetangga saya mengabarkan Simbah putrinya di kampung (Magelang) baru meninggal dan meminta saya untuk memimpin tahlilan. Mendoakan kebaikan untuk almarhumah dan juga umat Islam. 

Karena jadwal janjian sudah saya lingkari, dengan berat hati saya tidak bisa penuhi harapannya. Saya pun arahkan agar ia menemui seseorang yang juga sebagai "kyai dadakan" seperti saya. 

Tapi tidak lama setelah pulang maghriban, pintu gubuk kami diketuk sambil berucap salam. Pas dibuka, eh ternyata tetangga saya yang tadi. 

Tanpa ba-bi-bu saya tanya maksud kedatangannya. 

Ternyata beliau tetap mengharapkan saya untuk memimpin tahlilan. Melihat kegigihannya, hati saya luruh. Akhirnya saya iyakan dengan syarat saya tidak bisa memimpin sampai akhir. Pas doa nanti agar ustadz lain yang memimpin. Akhirnya deal.

Segera saya kirim info ke salah satu kawan. Mengabarkan pertemuan terbatas membahas Humas PKS diundur satu jam. Alhamdulillah sahabat saya yang baik hatinya itu menerima alasan saya. 

Yah begitulah. Entah dari mana orang melihat saya bisa memimpin tahlilan. Sejujurnya saya di Brebes tak sekalipun memimpin tahlilan. Bahkan ikut tahlilan juga jarang. Karena kebetulan saya hidup di lingkungan yang mayoritas Muhammadiyah. 

Selidik punya selidik sepertinya karena saya kader PKS. Mungkin di mata masyarakat, kader PKS serba bisa, termasuk bisa memimpin tahlilan. Khidmat saya jauh tertinggal dengan kader-kader lain. Mereka tidak saja memimpin tahlilan, tapi juga membina pengajian ibu-ibu. Mengafani sampai urusan penguburan warga yang meninggal. Belum lagi yang diamanahkan sebagai pengurus masjid, RT/RW.

Memang benar masih ada segelintir oknum yang menggiring opini jika kader PKS antitahlil, antimaulid. Tapi yang jelas ada ribuan orang yang percaya bahwa kader PKS bisa diharapkan. Dan kita harus memikirkan masyarakat daripada memikirkan yang nyinyir. 

So, Bismillah saja, amanah siap saya tunaikan. Termasuk memimpin tahlilan.

Posting Komentar

0 Komentar