Catatan Ramadhan 3: Hujan Keberkahan



Dijuluki sebagai Kota Hujan, Bogor memang kerap turun hujan pada waktu yang tidak mudah untuk diprediksi. Seperti di hari ketiga Ramadhan kali ini.

Pagi hari cerah indah dengan segala dinamika kota. Menjelang dhuhur, hampir merata seluruh kawasan kota Bogor diguyur hujan. Dari mulai intensitas kecil,sedang bahkan sampai lebat dan kembali intensitas kecil.

Menunggu hujan reda untuk melanjutkan perjalanan sikaturahim menuntaskan rencana kegiatan esok hari, kami pergunakan untuk salung berdiskusi tentang banyak hal.

Sekian lama menunggu hujan reda, namun tak kunjung reda, sementara jas hujan tersedia hanya 1 stel atas bawah, padahal kami harus berboncengan naik motor melewati jalanan yang cukup panjang.

Bismillah tawakkalnaa alaLLah, terlihat agak reda, kami segera meluncur dengan berbagi jas hujan. Satu orang memakai bawahan untuk penutup badan, satu orang memakai bagian atasan. Meluncur membelah jalanan yang relatif lancar. Pun pada akhirnya bukan semakin reda, tetapi makin intensif .

Antara lanjut atau berteduh dan berbalik, sempat berkecamuk didalam hati dan pikiran. Ya Rabb kuatkan hati dan fisik ini untuk menunaikan amanah. Bismillah . Pelan terus melaju menempuh jarak lumayan jauh untuk misi menjalankan amanah dakwah dengan berbagai kegiatan pemenangan.

Terbayar rasa lelah dan capai kami, diterima shohibul bait dengan tangan terbuka. Meski fisik merasa dingin, tapi hangat hati kami.

Satu kalimat terlontar menjadi penyejuk jiwa. " Dengan ada amanah kegiatan, Allah memberi peluang amal sholih untuk terus bergerak"

Jadi teringat dengan nasihat seorang ustadz, dalam bergerak banyak keberkahan.

Di bulan Ramadhan yang agung ini, tertuju harapan padaMu ya Rabbi.
Rahmati, berkahi dan ridhoi semua langkah ini.

Setiap putaran roda,setiap tetesan air hujan yang membasahi, setiap tapak dan lintasan bumi yang kami lalui, semoga kelak akan memberikan kesaksian yang menghadirkan Ridho dan RahmatMu.

Sepuluh hari pertama Ramadhan,sesuai sabda nabiMu, adalah hari hari penuh Rahmat kasih sayangMu.

Roda terus berputar, air terus jatuh dari langit, lisan terus menyebut namaMU, hati terus berdzikir dan alampun terus menamani. Kehangatan guyuran kran yang menghangatkan . Semu adalah karunia keberkahan dariMU. Afalaa akuuna abdan syakuraa..

Tidakkah seharusnya kami menjadi hamba2Mu yang selalu bersyukur.
Thank's my sister....

Sri Kusnaeni

Bogor sepanjang jalan kenangan
3 Ramadhan 1439 H.

Posting Komentar

0 Komentar