Catatan Ramadhan 2: MengingatMu



Untuk bisa senantiasa mengingat dan menyebut nama Allah swt, kita patut meminta pertolongan padaNYa. Bukankah Nabi saw mengajarkan kepada kita doa berikut :

Allahumma ' ainni alaa dzikrika wasyukrika wahusni ibaadatika. 

Ya Allah tolonglah hamba untuk bisa senantiasa mengingatMu, mensyukuri nikmatMu dan beribadah kepadaMU dengan ahsan .

Dzikir adalah mengingat Allah. Bisa dengan lisan , hati ataupun perbuatan dhahir. Bisa dalam keadaan berdiri, duduk ataupun berbaring . Sebagaimana firmanNya di surat ali Imran 191.

Saat engkau senantiasa mengingat Allah, Allah akan senantiasa mengingatmu, sepanjang waktu. Jika emgkau melupakan Allah, tak mempedulikannya, maka jangan berharap Allah akan mengingat dan peduli padamu.

Dan dengan senantiasa mengingat Allah, hati kita akan menjadi tenteram. Alaa bidzikrillahi tathma'innul quluub. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati kita akan menjadi tentram.

Allah swt yang menguasai hati. Allah yang membolak balikkan hati manusia.
Tak jarang seseorang merasakan kegelisahan dan kegalauan hati dengan berbagai sebab, dan seringkali mempengaruhi tingkat priduktifitas dalam beramal.

Tak jarang seseorang menghabiskan waktu dengan sesuatu yang kurang bermanfaat, oleh sebab hati yang tak pernah tentram. Pikiran berkecamuk, banyak hal tak fokus, tampilan tak sedap dipandang mata, kalimat tak teratur, cahaya keindahan diri menjadi pudar. Semua ini seringkali berawal dari hati yang tak tentram dan kegelisahan melanda.

Coba koreksi dan renungi diri, boleh jadi sangat mungkin engkau telah melupakan Allah. Hatimu dikuasai dunia dan hawa nafsu, meski gerak tubuh dhahir tertampak pada ibadah mahdah, namun kering tak berbekas. Engkau terlena. Fisikmu boleh jadi di masjid, tapi hatimu entah dimana. Duhai alangkah rugi dan sengsaraanya jika demikian yang ada.

Duhai jiwa, segeralah kembali mengingatNya dan jangan pernah melupakanNya. Ramadhan melatih kita untuk selalu istiqomah mengingatNya, shaum menjadi sarana yang efektif untuk mewujudkannya.

Mintalah selalu padaNya, kekuatan dan kesabaran untuk istiqomah mengingatNya. Karena sejatinya untuk bisa mengingatNya, pun kita butuh pertolongaNya.

Sri Kusnaeni

DBR, 2 Ramadhan 1439 H
18 Mei 2018 M

Posting Komentar

0 Komentar