Beda Usia dalam Pernikahan


Oleh Ustadz Cahyadi Takariawan
Seperti kita ketahui, perbedaan usia bukan penghalang dalam pernikahan. Pun usia bukan bagian dari kriteria kufu' atau kafa'ah.
Nabi SAW memberikan contoh, ada istri yang jauh lebih muda dari beliau, namun juga ada contoh istri yang jauh lebih tua dari beliau. Ini menandakan selisih usia yang tajam bukan penghalang pernikahan.
Namun, adakah pengaruh selisih usia dengan kebahagaan dan kepuasan pernikahan? Hal ini sangat tergantung dari bagaimana setiap diri mensikapinya.
Sebuah survei di Australia yang diterbitkan dalam Journal of Population Economics, memberikan gambaran yang menarik mengenai perbedaan usia dalam pernikahan.
Laporan hasil survei tersebut ditulis oleh Dr. Wang-Sheng Lee dari Deakin University di Melbourne dan Dr. Terra McKinnish dari University of Colorado.
"Banyak orang meyakini bahwa mereka akan lebih bahagia dengan pasangan yang lebih muda," ujar Dr. Lee.
Menurut Lee, selama ini dalam memilih jodoh, kebanyakan orang cenderung mengikuti aturan "setengah usia anda plus tujuh". Artinya, jika lelaki berumur 26 tahun maka istrinya 20 tahun.
Namun, diantara temuan menarik dari survei tersebut adalah bagaimana kebahagiaan perkawinan selalu berkembang dari waktu ke waktu bagi pasangan yang berbeda usia.
Survei tersebut memberikan gambaran bahwa pada pengantin baru, baik laki-laki atau perempuan, merasa kurang puas dengan pasangan mereka yang lebih tua. Baik lelaki maupun perempuan, lebih puas saat pasangan mereka lebih muda, namun kepuasan tersebut ternyata berumur pendek.
Dr. Lee menjelaskan, tingkat kepuasan yang lebih tinggi terhapus setelah enam sampai sepuluh tahun menjalani hidup berumah tangga, karena tampaknya mereka lebih rentan secara finansial.
Dr. Lee mengatakan satu kemungkinan penjelasan untuk temuan tersebut yaitu bahwa pasangan yang lebih sebaya memiliki pengalaman serupa yang lebih banyak.
"Kami percaya bahwa pasangan yang memiliki usia sebaya lebih cenderung membicarakan rencana masa depan, karena mereka memiliki fase karir dan kehidupan yang serupa," jelasnya.
Pada dasarnya, semua pasangan bisa.membentuk keluarga yang langgeng, harmonis dan bahagia, sepanjang bersedia berproses bersama menuju kondisi yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Semua pilihan dalam pernikahan selalu ada sisi plus dan minusnya.

Posting Komentar

0 Komentar