Adakah Ukhuwah, Militiansi dan Soliditas Seindah Ini?



Sudah terlalu sering saya mengalaminya. Juga menyaksikannya. Tapi Ahad, 25 Maret 2018 kemarin, semuanya sungguh berbeda. Tak bisa dicerna dengan akal sehat dan pendekatan teori politik apapun.

Ahad kemarin, seorang manager di perusahaan berkelas internasional mau ikut aksi menyambangi rumah warga

Ahad kemarin, seorang pembawa acara memiliki titel direktur di perusahaan multinasional. Lalu dia merelakan pundaknya diinjak oleh rekannya untuk memasang banner di tiang listrik

Ahad kemarin, seorang anggota dewan rela menggotong-gotong sound system dan kursi

Ahad kemarin, seorang pebisinis sukses di perusahaan herbal terkemuka mau mendatangi rumah warga satu per satu hanya untuk membagikan stiker dll

Ahad kemarin, seorang ketua bidang tingkat kabupaten bersedia memanjat tiang demi terpampangnya banner

Ahad kemarin, seorang qiyadah, pengurus inti level kabupaten bahkan ikut juga menaiki tangga dan memasang banner di sebuah tiang listrik yang menjulang

Ahad kemarin, kaum ibu berbondong-bondong datang, sambil menggendong anaknya yang masih balita untuk ikut acara

Dan Ahad kemarin, seorang kader akar rumput yang hidupnya masih belum berkecukupan, menyumbangkan minuman susu kedelainya sebanyak 100. Pagi-pagi dia sudah hadir dan memberikan minuman tersebut kepada panitia. Gratis!!!

Mereka semua berbaur bersama puluhan kader lainnya di DPRa PKS Jatimulya untuk mensosialisasikan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik)

Tak ada jarak. Tak ada sekat. Tak ada perbedaan antara qiyadah dan kader biasa. Mereka bahu-membahu. Saling membantu. Mengeluarkan keringat yang sama. Dan merasakan lelah serupa.

Ukhuwah mereka tetap terjaga. Militansi mereka tak jua mengendor. Dan soliditas mereka tak rapuh, meski gelombang ujian terus menerpa perahu dakwah ini.

Saudaraku, adakah ukhuwah, miltansi dan soliditas seindah ini?

Erwyn Kurniawan
Presiden Reli


Posting Komentar

5 Komentar