Golok Sang Pendekar


Oleh: Eko Jun

Wajah Kapitan Pattimura memang terlihat garang. Terlebih dengan golok yang disandangnya. Sulit sekali membayangkan bagaimana wajah para penjajah Belanda, saat mereka melihat Kapitan Pattimura sedang marah. Meski begitu, penduduk pribumi merasa aman. Mereka juga tidak merasa resah dengan hadirnya Kapitan Pattimura ditengah warga. Itulah golok para pendekar, dihunuskan hanya kepada musuh, bukan kepada teman dan penduduk.

Meski berstatus sebagai jago silat, wajah Bang Pitung malah terlihat kalem. Murah senyum, pintar cakap dan rendah hati. Meski begitu, ada golok tajam yang tak pernah lepas dari pinggangnya. Demikian pula dengan Bang Ji'i, sahabat karibnya. Tapi jangan tanya jika kompeni Belanda bikin ulah, merampas harta benda dan menebar kezhaliman kepada penduduk pribumi. Wajahnya berubah jadi garang, mulutnya terkunci, gantian goloknya yang berbicara.

Wiro Sableng lebih terlihat seperti orang gila ketimbang pendekar hebat. Hidup mengembara, banyak tertawa, seolah tak punya beban. Tapi jika dia ketemu dengan para bugandal yang menebar kerusuhan dan kerusakan, kapak maut naga geni pun segera beraksi. Meski jurusnya aneh - aneh, meski tingkahnya konyol, meski gayanya tidak meyakinkan, tapi buktinya tidak ada begundal yang mampu mengalahkan aksinya. Semua bertekuk lutut dihadapannya.

Sejak kecil, Imam Syafi'i dikenal lihai memanah dan pandai bersyair. Setelah dewasa, beliau berhasil menggabungkan banyak ilmu para ulama dikepalanya, baik madrasah Madinah maupun madrasah Kufah. Konon, akalnya jauh lebih tajam dari pada pedang. Meski begitu, Imam Syafi'i cenderung sederhana dalam bertutur kata. Kecuali jika bertemu dengan ahli bid'ah, disaat itulah Imam Syafi'i menunjukkan kualitas ilmunya dan kelihaian bersilat lidahnya.

Kenshin Himura adalah seorang samurai kelas wahid. Dia dijuluki hitokiri battosai. Setelah lelah menjadi pembunuh, beliau insyaf dan ingin menjalani hidup baru. Pedang katana miliknya (sakabato) dibuat dengan mata terbalik, agar tidak lagi membunuh orang. Saat bersama dengan Kaoru, Megumi dan Sinosuke, beliau terlihat sebagai orang biasa. Namun saat bersetu dengan geng Juppongatana yang dipimpin oleh Sisio , Kenshin Himura akan bertarung habis - habisan sebagai pendekar pilih tanding.

Itulah sekilas kisah tentang golok para pendekar. Meski kemana - mana membawa golok, namun orang tidak merasa takut. Karena golok hanya diarahkan kepada musuh, untuk melawan kezhaliman dan menegakkan keadilan. Jum'at bawa golok ke masjid (Idhul Qurban), siapa takut?

Posting Komentar

0 Komentar