[Nasehat Ramadhan] TAUHID, MISI SEMUA NABI


Oleh: H. Irsyad Safar, Lc, M.Ed

(إياك نعبد)

Mengesakan Allah SWT dalam segala bentuk ibadah, dan tidak mempersekutukanNya dengan yang lain merupakan risalah semua Nabi dan Rasul. Tidak ada Nabi yang pernah diutus oleh Allah melainkan dia menyuruh umatnya menyembah Allah semata.

Ini nabiyullah Nuh as, seorang Nabi dan Rasul yang menyembah Allah semata. Beliau membawa risalah tauhid kepada kaumnya, diceritakan dalam QS Hud 25-26:

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوْحًا إِلٰى قَوْمِهٖ إِنِّيْ لَكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ . أَنْ لَّا تَعْبُدُوْا إِلَّا اللّٰهَۗ إِنِّيْ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ أَلِيْمٍ.

Artinya: "Dan sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata), "Sesungguhnya aku ini adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kalian. Agar kalian tidak menyembah selain Allah. Aku benar-benar khawatir kalian akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat pedih."

Begitu juga Nabi Hud yang diutus Allah kepada kaum 'Ad. Beliau menyembah Allah semata, dan membawa risalah tauhid kepada kaumnya. Allah berfirman:

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ

Artinya: "Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. (QS Hud: 50).

Begitu juga Nabi Shaleh yang diutus Allah kepada kaum Tsamud. Beliau menyembah Allah semata dan membawa risalah tauhid, mendakwahi kaumnya untuk hanya menyembah Allah dan tidak mengambil tuhan-tuhan yang lain. Allah berfirman:

وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ

Artinya: "Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalian pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)". (QS Huud: 61)

Selanjutnya Nabi Syi'aib, Allah kirim kepada kaum Madyan. Beliau menyembah Allah semata dan menyeru kaumnya untuk mentauhidkan Allah. Dalam firmanNya, Allah menegaskan:

وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ وَلَا تَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ ۚ إِنِّي أَرَاكُمْ بِخَيْرٍ وَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ مُحِيطٍ

Artinya: "Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kalian kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kalian dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadap kalian akan azab hari yang membinasakan (kiamat)". (QS Huud: 84)

Nabi Isa as, Allah utus kepada kaumnya bani Israil. Menyeru mereka untuk mentauhidkan Allah, menyembahnya semata dan tidak mempersekutukanNya. Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ

Artinya: "Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian. Karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus". (QS Ali Imran: 51).

Secara general Allah menyatakan bahwa semua Nabi atau Rasul yang Dia utus kepada kaumnya masing-masing, semuanya membawa risalah tauhid, mengajak untuk menyembah Allah semata. Allah berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ.

Artinya: "Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut (tuhan selain Allah) itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)." (QS An Nahl: 36).

Maka semua Nabi dan Rasul menganut agama yang sama yaitu agama tauhid (menyembah Allah semata). Rasulullah saw menegaskan tentang satunya agama para Nabi:

عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ـ :  " الأنبياء  إخوة لعلات ، أمهاتهم شتى ودينهم واحد. (رواه أبو داود)

Artinya: Diriwayatkan dari abu Hurairah bhw Rasulullah bersabda: "Para Nabi itu saudara-saudara sekeluarga. Ibu mereka berbeda-beda, tapi agamanya satu." (Hadits marfu' riwayat Abu Daud).

Bahkan di dalam banyak ayat Allah mengabarkan bahwa Nabi Isa shalat dan berzakat, Ibunda Maryam melakukan shalat rukuk dan sujud, Nabi Zakaria juga shalat, Nabi Yahya shalat, Nabi Ibrahim dan Ismail shalat di depan Ka'bah. Lebih dari itu, Rasulullah saw menjadi imam shalat berjamaah bersama para Nabi dan Rasul pada malam isra' dan mikraj di Masjidil Aqsa.

Dengan demikian, agama para Nabi itu sama yaitu agama tauhid. Dan mereka semua menyembah Allah semata. Mari bergabung dalam barisan orang-orang mulia sepanjang zaman. Jalan orang-orang yang telah Allah beri mereka nikmat. Dan itulah jalan yang lurus.

Wallahu A'laa wa A'lam.

Posting Komentar

0 Komentar